Renovasi gedung KPK sampai detik ini masih terhambat, hanya satu alasan yang menghambat renovasi ungkap penasehat KPK Abdullah Hehamahua yaitu gedung KPK penuh dengan alat sadap yang tertata istimewa
Perubahan unutk gedung KPK membutuhkan masa yang cukup dari membuat mall ataupun apartement. Memang Abdullah menutup-nutupi program sadap yang terdapat di gedung tersebut.
Heru pun sebagai ahli telematika juga berasumsi sama dengan penasehat KPK, betapa sulitnya memindahkan alat-alat penyadap itu di gedung KPK jika ingin di maintenance.
Dengan demikian, KPK, kata Heru, bisa melakukan penyadapan percakapan via BlackBerry Messenger (BBM), atau melalui Yahoo Messenger (YM). “Untuk BBM, KPK tentunya sudah koordinasi dengan Research in Motion (RIM), mereka juga sudah berangkat ke gedung RIM di Waterloo dan bekerjasama dengan RIM. RIM menyatakan akan membantu, sehingga sudah tidak masalah lagi untuk Sadap BBM,” kata Heru.
Dungkapkan oleh Heru, jika aplikasi sadap itu dipindah ke gedung baru tentunya akan ada cost lagi, sebab jaringan dari operator akan dipindahkan ke gedung baru yang akan dibangun.
“Jika pindah ke gedung baru, juga perlu strategi memindahkannya. Bahkan, mungkin gedung baru harus bangun software sadap baru. Dan ada masa di mana dua sistem jalan bersamaan, sistem di gedung lama dengan di gedung baru, sebab jika tidak, akan ada masa kosong aktivitas penyadap saat alat sadap di gedung lama ke gedung baru,” katanya.
Namun, dikatakan Heru, persoalan pemindahan teknologi aplikasi sadap bukanlah masalah untuk membangun gedung baru. Pasalnya, “Aktivitas sadap kan tidak setiap saat dan ke semua orang, karena UU menjamin informasi yang disalurkan lewat jaringan telekomunikasi maupun internet,” kata Heru.
Lebih lanjut, Heru membeberkan, jika kapasitas gedung KPK sudah tak mampu menampung karyawan KPK, langkah pindah gedung sebaiknya harus dilakukan. Gedung yang ada sat ini hanya mampu menampung 450 orang pegawai sementara penghuni ada 700 pegawai. Di gedung baru nanti, yang akan dibangun di Kelurahan Guntur kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan nantinya akan dibangun gedung 20 lantai yang mampu menampung 1.394 pegawai. Anggaran gedung itu sekira Rp225 miliar.