Kisah yang teramat pilu namun mau di apakan lagi sang maestro sepak bola Paraguay udah pulang ke alam yang lebih abadi. Yakni pesepak bola yang bernama lengkap Diego Antonio Mendieta Romero , pemain penyerang yang di miliki Laskar Sambernyawa.
Walaupun tahun lalu Diego Mendieta tak produktif mencetak gol namun 8 gol di kompetisi tahun sudah cukup membuktikan bahwa penyerang ini meiliki skill di atas rata-rata pemain indonesia. Nasib Diego Mendieta teramat malang, di saat menderita sakit dan biaya untuk berobat sangat tinggi. Diego Mendieta tak memilik biaya sepeserpun untuk berobat dikarenaklan gaji di klub Persis Solo, ada masalah finansial jadi klub menunggak gaji para pemain. Diego Mendieta akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Selasa (4/12/2012) dinihari WIB di RS Dr Muwardi. Diego meninggal dengan meninggalkan satu istri dan tiga orang anak: Enzo, Cielo Belin, dan Gaston. Jenazahnya rencananya akan dikebumikan di paraguay.
Tetapi itu suporter persis solo yang terkenal dengan nama Pasoepati, tak hanya diam mereka menunjukkan solidaritasnya dengan penggalang dana untuk biaya Diego Mendieta. Sungguh suporter yang terbaik di indonesia.
Dan sedikit surat terakhir dari seorang Diego Mendieta dalam bahasa spanyol yang didapat dari akun twitter @wulansari_jav, agen Diego Mendieta di Indonesia.
Dios mil gracias por todo.
Perdona mis pecados.
Te amo y te necesito.
Cubre con tu presioso manto.
Sagra do a mi amada familia.
Mis suenos.
Mi proyecto devida amis amigos.
Atodo aqueque te bus keynesesite que creaen ti.