Mula-mula kantor pos berpusat di Kota Tua, berhadapan dengan Museum Sejarah Jakarta yang kala itu merupakan Balai Kota Batavia. Pengiriman surat abad ke17 dan ke18 lebih banyak menggunakan kereta kuda. Maka, dibangunlah kantor pos di depan Pasar Baru yang gedungnya hingga kini masih kita dapati. Kala itu, di jalanjalan raya terdapat banyak kotak surat yang oleh Belanda disebut brivenbus.
Sekarang ini pegawai pos yang bekerja mengantarkan barangbarang kiriman dengan naik motor. Motor dan mobil masih jarang berseliweran di jalan. Sepeda pun mulai dikenal di Batavia menjelang abad ke20. Di samping trem, transportasi yang banyak terdapat di Batavia adalah delman, sado, dan do kar. Berdasarkan laporan 1916, jumlah mobil di Batavia tidak lebih dari 5.000 unit, di antaranya disewakan dan dijadikan taksi.